15/03/17

Bersumpah ATAU Disumpahin? (GRADUATION DAY)

Sebelumnya buat yang belom tau kenapa aku bisa masuk "Farmasi" , ada baiknya cek postku sebelumnya dulu yaitu "NAMA TAMBAH PANJANG" . Oke, let's go to the latest post! Pada tanggal 10 Juli 2015, setelah melalui berbagai badai dari mulai semester 1 sampai semester 6, masa-masa PKL, dan Sidang... Alhamdulillahirrobil 'alamin aku dan teman-teman angkatan pertama prodi D3 Farmasi Universitas Mulawarman dinyatakan lulus! Saat itu juga rasanya beban yang selama 3 tahun ini menempel di pundak langsung lepas semua. Pengumuman itu dilakukan sekitar pukul 16.00 WITA di Aula Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman. Akhirnya senja itu berubah menjadi haru, kami menangis karena bahagia teringat tingkah laku selama 3 tahun bersama. Tak jarang salah paham, caci maki, dendam karena lelah yang dirasa oleh masing-masing kita. Tapi saat itu juga semua terasa cepat berlalu... tak terasa kita sudah berjuang selama 3 tahun ini.


*Momen di senja itu*


Selanjutnya di tanggal 28 September 2015, kami mengikuti Yudisium Fakultas. Jadi ini semacam wisuda dari Fakultas, berbeda lagi dengan hari Wisuda yang diadakan oleh Universitas Mulawarman untuk semua Fakultas. Acara yudisium ini juga dihadiri oleh keluarga dan rekan. Yang membuat hari Yudisium ini berbeda adalah pembacaan "Sumpah". Kenapa ada sumpah? Karena D3 atau Ahli Madya adalah Profesi di Farmasi. Sebaliknya S1 atau Sarjana bukanlah profesi. Jadi lulusan sarjana yang ingin mengambil profesi harus mengambil pendidikan Apoteker terlebih dahulu. 

Berikut ini lafal Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian (Ahli Madya Farmasi) :

Gimana perasaan kalian baca lafal diatas? Prosesi ini sangat amat sakral menurutku. Karena mau tidak mau, kamu harus dan telah bersumpah baik didepan dirimu sendiri, para saksi dan pastinya Allah ta'ala. Jadi kita semua berdiri kemudian Saksi akan menyumpah kita dengan Al-qur'an (jika Islam, disesuaikan dengan agama masing-masing) dan kemudian kita mengikuti lafal yang dibacakan. MERINDING! Nahan nangis... deg-degan saat itu. Di benakku, ini bukan sekedar kata-kata tapi merupakan Sumpah dirimu sendiri yang pastinya ada konsekuensinya seperti kode etik kefarmasian salah satunya, Udah gak usah ngomongin kode etik kefarmasian, bakalan panjang ceritanya :D. 


*beberapa momen yang bisa diabadikan*


Tidak sampai di hari itu, lusanya tepat pada tanggal 30 September 2015 adalah hari Wisuda Universitas Mulawarman gelombang 2. Biasanya gelombang ke-2 ini merupakan upacara wisuda terbesar dari ke-3 gelombang wisuda yang ada di Universitas Mulawarman karena bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Mulawarman dan selalu dengan jumlah wisudawan terbesar di setiap tahunnya. Aku dan mama memakai kebaya Biru Dongker yang jauh hari telah dipersiapkan (maklumlah wanita :D). Di hari itu bener-bener bahagia... Melihat kedua orangtua juga bahagia, Berkumpul dengan teman-teman tidak seperti biasa :)) Semuanya tampak cantik dan tampan, dengan senyum sumeringahhh :))))  Mendengar "BEGIN TIZA QUINTARI, JAKARTA 28 AGUSTUS 95" kemudian toga dipindahkan ke sebelah kanan. Yaa HANYA seperti itu prosesinya setelah berdarah-darah 3 tahun lamanya (dramatic! :D) 

*Sudah saaaah! Sah lulusnya :))*


*Jangan lupa foto sama teman-teman seperjuangan :)"


 *Jangan lupa juga mengabadikan kenangan bersama orang spesial #Tsaaah*


*Tapi jangan lupain Ibu kamu, wanita dibalik kesuksesanmu :)*


*INI YANG PENTING! Jangan lupa selfie pake toga. It's very very unlimited!*


Tapiiii sebenernya bukan itu intinya guys... Bukan berarti kita udah lulus, udah wisuda... terus tanggung jawab hilang gitu aja. SALAH BESAR! Justruuuu, inilah permulaan dari realita yang ada (WELCOME TO THE JUNGLE, HAHAHA #KetawaJahat) Yaa, baik tanggung jawab itu dalam bentuk mencari pekerjaan ataupun melanjutkan pendidikan... Aku sendiri memilih untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat Sarjana. Dan Alhamdulillah sekarang sedang melakukan Penelitian. Doakan lancarrr jadi bisa segera wisuda lagi yaa :) 






NAMA TAMBAH PANJANG!

Jadi buat yang belum tau kalo aku anak FARMASI, sini kita duduk sambil kuceritain. Habis lulus dari SMALA/ SMAN 5 Balikpapan (Cuma setahun sekolah disitu, anak pindahan SMAN 2 CIBINONG) , Papaku kembali pindah tugas di Pulau Bunyu, Kalimantan Utara. Pulau ini paling atasnya Indonesia deh pokoknya. Kenapa di Pulau Bunyu? Karena pulau ini salah satu pulau yang masih memiliki kekayaan alam khususnya Batu Bara. Yaa papaku kerja di salah satu perusahaan Batu Bara. Oke back to the topic, karena Orangtua pindah ke Pulau Bunyu... sedangkan waktu itu lagi sibuk-sibuknya ikut tes SNMPTN, UMPTN, UMB PTN. SIMAK UI, dll.. yang pastinya tempat ujiannya gak ada di Pulau Bunyu setempat. Jadi aku tinggal sama keluargaku di Balikpapan. 

Semenjak kecil cita-citaku gak pernah berubah yaitu jadi seorang Dokter. Dimana saat itu pikiranku, Dokter adalah salah satu profesi terbaik yang bergerak di bidang kesehatan, bisa nolong orang banyak, pokoknya pekerjaan mulia deh. Sebenernya dari nilai raport, nilai untuk masuk FK (Fakultas Kedokteran) khususnya di Universitas Mulawarman (Perguruan Tinggi Negeri di Kalimantan Timur) mencukupi... tapi sedihnya karena aku anak pindahan, apalagi baru kelas 12 nya pindah disitu... jadilah sekolah memberitahu kalau aku tidak bisa mengikuti SNMPTN Undangan. Frustasi sih.. karena selain lewat undangan, peluang masuk FK itu 1:1000. Bukan hanya susah atau kuota yang limited tapi karena adanya jalur-jalur tikus lainnya (bukan rahasia umum). Aku juga orangnya lumayan tangguh.. semua tes rasanya aku ikutin, sampe-sampe aku harus flight ke Tarakan karena ujiannya gak ada di Balikpapan. Jadi semua tes yang aku ikutin itu pasti pilihan pertamanya FK barulah kemudian jurusan-jurusan lain yang sebenernya gak sama sekali aku suka. Aku juga gak bodoh-bodoh banget sih.. percaya gak percaya, Gak ada satu FK Universitas pun yang aku lulus TAPI pasti lulus di pilihan kedua atau ketiganya. Sempet lulus di Fisika UI dan Teknik Informatika UNS tapi sampai hari terakhir bayar yang dimana itu berarti mengambil Universitas itu, aku tak kunjung menerima. Akhirnya kata papa, kalau aku ragu gak usah diambil.. Oke, akhirnya mulai bingung kuliah dimana.. 

Kemudian sama Orangtua aku disuruh ke Samarinda dimana Universitas Mulawarman berada. Kebetulan di Samarinda juga banyak keluarga dan salah satu tante juga Dosen di Universitas Mulawarman. Terus diajak ke Universitas Mulawaraman, tambah bingung mau kuliah dimana. Akhirnya baca-baca info di Rektorat Universitas Mulawarman yang katanya ada Ujian Mandiri yang ketiga (sebelumnya udah ada Ujian Mandiri 1 dan 2), pas baca Fakultas dan sisa kuota yang ada.. ternyata FK udah gak buka di Ujian Mandiri 3 ini. Tambah galau. Minta pendapat sama Orangtua... Tapi tetep kekeh sama FK. Papa akhirnya bilang gini, mungkin FK bukan jalan egin, kita gak tau di depan gimana.. sekarang pilih aja yang ada sesuai kata hati egin.. kalau rezeki tahun depan bisa dicoba lagi. Gitu kata papa.. akhirnya dengan berat hati aku bilang IYA. Dan akhirnya aku pilih pilihan 1: FARMASI , pilihan 2: FISIKA , pilihan 3: BIOLOGI. Ujian tiba.. ini bener-bener kesempatanku untuk kuliah di PTN, jadi kalau aku gak lulus.. aku bakal kuliah di swasta. Tapi aku gak se-excited ujian-ujian sebelumnya :(. Walaupun aku tetep berdoa dan berharap yang terbaik. Pengumuman pun tiba.. Itu udah gak bisa makan berhari-hari, murung aja bawaanya.. Akhirnya buka website, dan yang pertama kubaca adalah "SELAMAT" anda lulus di Farmasi Universitas Mulawarman. Aku legaaa, bersyukur.. setidaknya aku kuliah di PTN tahun ini. Tapi satu kebodohanku, ternyata yang dibuka Farmasi adalah prodi D3. Karena udah lulus yaudahlah tetep kuambil.

Kenapa pilihan 1 Farmasi? Karena papaku memiliki pengalaman bekerja di Farmasi yang cukup lama yaitu lebih dari 10 tahun dan juga mama memiliki usaha Apotek waktu di Bogor sebelum pindah dulu. Pikirku juga ini yang paling dekat sama FK dibanding yang lain. Terus kenapa Fisika dan Biologi? Akuuu cinta banget sama Fisika, Biologi aku juga suka tapi gak sama KIMIA! Paling mual deh sama Kimia. Dan ternyataaa setelah kuliah di Farmasi, kalian tau? SEMUANYA KIMIA! Alangkah bahagianya :( Kimianya itu bukan di 1 atau 2 semester tapi sampe semester akhir pun adaaaa! Akhirnya dari situ mau gak mau harus belajar kimia. 

Semester 1... aku kaget, bingung.. mata kuliah apa gak ngerti semua kecuali mata kuliah Agama :) Semua yang berbau Farmasi, bener-bener cuma ditelen tanpa dicerna. Tapi yang aku aneh, alhamdulillah nilai IP lumayan bagus (diatas 3 hehe). Semester 2 pun begitu.. masih dengan pola belajar yang sama, "telen tanpa cerna". Pas SNMPTN tahun berikutnya.. aku ikut lagi.. yaa masih ngincer FK.. Tapi hasilnya masih sama :) Mulai dari situ, aku mulai berpikir.. kenapa selama ini aku cuma mikir FK FK FK ajaaa terus. Buktinya gak cuma dokter yang sukses di dunia ini dan juga gak mesti dokter untuk bisa membantu sesama. Akhirnya mulai membenahi pola pikir, mulai berdamai dengan keadaan, mulai "belajar" farmasi, mulai mengubah pola belajar jadi "telen cerna". Mulai sadar kalau ternyata ada profesi dibelakang layar di dunia ini yang juga gak kalah mulia seperti dokter yaitu Apoteker :) 

Sampai akhirnya aku lulus di D3 Farmasi Universitas Mulawarman dengan IPK sangat memuaskan (diatas 3,5 sekian lah pokoknya yaa :D). 




Maksud aku disini bukan untuk pamer, gak sama sekali.. tapi aku mau bilang kalau kamu merasa salah jurusan atau pun yang mengalami hal yang serupa denganku ini, "God always give what we need not we want" dan jangan pernah nge-judge sesuatu apapun itu hanya karena kita gak suka atau gak mau sama sesuatu itu karena kita bakal tau kedepannya mana yang baik untuk kita.. Keep Fighting!