23/03/12

"Surga diciptakan untuk Orang yang Berdosa"


Assalamu'alaykum :)
Mau sharing tentang "SURGA/JANNAH" nih.. check it.


Berbicara mengenai perilaku manusia di dunia, tentu tidak akan terlepas dari sesuatu yang disebut dosa. Dosa merupakan ganjaran atas perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia. Setiap manusia yang melakukan perbuatan buruk atau maksiat, hatinya pasti akan merasa tidak tenang. Serasa ada yang mengusik hati dan menghilangkan ketentraman. Hati seringkali dibayang-bayangi oleh rasa takut dan rasa bersalah. Rasulullah SAW bersabda, “Kebaikan adalah akhlaq yang baik, sedangkan dosa adalah segala hal yang mengusik jiwamu dan engkau tidak suka jika orang lain melihatnya”. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Nawas bin Sam’an.
Sudah menjadi fitrah manusia memiliki dosa dalam hidupnya. Karena manusia kerap kali terbawa oleh hawa nafsunya sehingga ia melakukan maksiat. Walaupun terkadang ia tahu bahwa perbuatan yang sedang ia lakukan itu adalah maksiat yang jelas-jelas dilarang oleh Allah SWT. Hati manusia itu asalnya adalah putih bersih. Namun maksiat yang kita lakukan setiap hari membuatnya menjadi hitam dan gelap. Sehingga banyak sekali manusia yang sulit menerima hidayah dari Allah karena hatinya telah tertutupi noda dan hatinya keras. Akibatnya setiap hari manusia selalu “menghiasi” hidupnya dengan dosa.
Akan tetapi, Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia akan selalu mengampuni dosa-dosa setiap anak Adam selama nyawanya belum berada di kerongkongan (dicabut nyawanya). Allah mengampuni segala macam dosa yang dilakukan anak Adam, kecuali satu, yaitu dosa syirik. Allah tidak akan pernah mengampuni manusia yang telah menyekutukanNya dengan sesuatu selain diriNya.
Allah SWT Maha Adil. Dia menciptakan surga dan neraka sebagai ganjaran atas setiap perilaku manusia selama ia hidup di dunia. Allah menciptakan surga untuk Ia hadiahkan kepada hamba-hamba yang Ia cintai. Kemudian Allah juga menciptakan neraka untuk Ia berikan kepada hamba-hamba yang Ia murkai. Manusia yang selama hidupnya selalu mendedikasikan dirinya untuk agama Allah, segala aktivitasnya selalu diniatkan untuk meraih ridha Allah SWT, maka Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan manusia seperti ini. Seperti yang Allah wahyukan di dalam Al Qur’an Surat Hud ayat 115, “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan”.
Jelaslah bagi kita bahwa Allah tidak akan membiarkan hambaNya yang beriman terlantar begitu saja. Walaupun di dunia ia tidak memiliki kekayaan harta, namun jika ia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, maka kelak Allah akan gantikan kesengsaraannya selama di dunia itu dengan surga yang maha indah yang tidak akan pernah ia lihat sebelumnya. Begitu pula sebaliknya, bagi manusia yang senantiasa menghabiskan hidupnya dengan mendurhakai Allah, maka Allah pun tidak segan-segan untuk menghukumnya. Bahkan tidak sedikit siksaan yang Allah timpakan pada mereka pada saat mereka masih berada di dunia. Bayangkan saja, siksa Allah di dunia saja sudah amat menyakitkan, apalagi siksaan Allah yang diberikan di neraka.
Akhir hidup manusia akan bermuara kepada dua hal saja, yaitu neraka atau surga. Perjalanan untuk meraih surga akan selalu dipenuhi dengan segala sesuatu yang tidak mengenakkan dan senantiasa menyusahkan. Sebaliknya, perjalanan menuju neraka justru dihiasi dengan segala kenikmatan semu yang melenakan manusia.
Pada hakikatnya, setiap manusia tidak akan pernah bisa “membeli” tiket untuk masuk ke dalam surga Allah, sekalipun selama hidupnya ia habiskan untuk beribadah kepada Allah siang dan malam, berdzikir setiap detik, shalat sunnah setiap hari, melaksanakan berbagai macam shaum sunnah, naik haji setiap tahun, dsb. Namun ternyata semua itu pun tidak dapat diandalkan untuk “membeli” sebuah tiket masuk ke surga. Surga itu amat sangatlah mahal, sehingga tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya. Hanya orang-orang “kaya” saja yang diizinkan untuk masuk ke dalamnya. Itupun karena izin yang diberikan Allah, bukan karena ia mampu “membeli “ tiketnya.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Amal shaleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya, “Bagaimana dengan Engkau Ya Rasulullah?”. Rasulullah SAW menjawab, “Amal shaleh saya pun tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya, “Kalau begitu, dengan apa kita masuk ke surga?”. Nabi SAW menjawab, “Kita dapat masuk ke surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah SWT semata”.
Ada pula sebuah kisah, dimana ada seorang beriman yang wafat. Kemudian ketika Allah akan memasukkannya ke surga, Allah memerintahkan kepada malaikatnya, “Wahai malaikatku, masukkanlah ia ke dalam surga karena rahmat-Ku”. Mendengar itu, orang tersebut protes kepada Allah, “Ya Allah kenapa Engkau masukkan aku ke surga karena rahmatMu? Bukankah aku telah banyak berbuat amal shaleh?”. Lalu Allah berkata, “Wahai malaikat, coba timbang nikmat salah satu bola matanya dengan amal shalehnya selama ini!”. Setelah ditimbang, ternyata amal shaleh yang ia lakukan selama ini tidak lebih berat dari sebuah bola matanya. Atau dengan kata lain, seluruh amal shalehnya tidak bisa menandingi berat sebuah bola mata yang Allah karuniakan kepadanya. Betapa terperanjatnya orang tersebut, hingga ia langsung memohon ampun kepada Allah SWT. Akhirnya Allah memasukkannya ke dalam surga.
Jelas sudah, bahwa manusia hanya bisa memasuki surga Allah jika dan hanya jika Allah memberikan izin dan rahmatNya kepada manusia tersebut. Lantas bagaimana cara kita agar mendapatkan rahmat Allah itu? Caranya adalah dengan membuat Allah senang terhadap kita, yaitu dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya. Jika Allah sudah menyayangi hambaNya, maka tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak memberikan kebahagiaan dan berkah kepada hambaNya tersebut. Selain itu, kita juga sangat dianjurkan untuk melaksanakan sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Rasul SAW pernah bersabda bahwa barangsiapa yang tidak mau mengikuti sunnah beliau, maka ia bukan termasuk golongan Rasulullah SAW.
Surga bukan untuk dihadiahkan kepada manusia yang tidak pernah berdosa selama hidupnya. Surga juga tidak dihadiahkan untuk orang yang tidak pernah khilaf selama hidupnya. Jika kita mengingat kembali fitrah manusia yang selalu salah, maka sudah barang tentu tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa di dunia ini (kecuali Nabi Muhammad SAW, sebab beliau ma’sum/ terbebas dari dosa). Andaikata surga itu diperuntukkan bagi manusia suci yang tidak pernah berdosa, mungkin surga hanya akan diisi oleh Rasul SAW seorang. Tetapi tidak seperti itu. Allah Maha Penyayang kepada setiap hambaNya. Semua manusia yang menghuni surga, mereka adalah orang-orang yang memiliki dosa. Hanya saja, timbangan amal baik mereka lebih berat ketimbang amal buruk mereka. Sehingga amal baik itulah yang mengundang datangnya rahmat Allah kepadanya.
Oleh karena itu, kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah SWT. Selama Allah masih memberikan nikmat hidup kepada kita, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Wallaahua’laam,
Wassalaamu’alaykum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar