03/07/12

"Menunggu sang Malaikat"

Jam tepat menunjukkan pukul 18.30  WITA. Segeralah aku wudhu untuk sholat magrib. Yaaaaps, hari ini papaku pulang setelah bekerja dan aku sendiri di Kota berbeda selama 3 bulan ini #Hikz. Aku akan menjemputnya di Airport Sepinggan , Balikpapan. Yaa jika sesuai jadwal, pesawat Papaku akan landing pukul 19.10 WITA. Aku menjemputnya dengan motor saja, berhubung Papaku Cuma bawa satu tas dan tasnya juga kecil. Lagian, kalo pake mobil, berhubung aku kena musibah “HILANGNYA STNK MOBIL”  #parabat , jadi aku gak berani bawa mobil. Udah gak ada STNK, SIM gak punya, KTP belom cukup umur, KARTU PELAJAR milik sekolah yang di Bogor (Karena pindahan) , lengkaplah sudah!!! Tidak ada jaminan apapun!! Heeeu. So, jemput Papa pake motor deh.

Aku telah tiba di Airport.  Jarak antara rumahku dan Airport , kira-kira Cuma 15 menitan paling. Hehee. Jadi santai juga nyampe, hueeee >.<. Akhirnya aku menunggu.. 15 menit…..30 menit….SEJAM!!! Buru-buru liat jam, Lahhh udah hamper setengah 8 nih, kok belom dateng yaaa. Check miscalled papa deh, *Maaf, Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan area.. Heuu, suara itu. Coba lagi… *Maaf, Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan area . Yaelaaah, masih sama. Sabar, sabar, sabar… akhirnya Hp bergetar *Mama nelpon. *Egiiin, udah ketemu Papa?? “Belom mah, di Informasinya aja belom landing. Egin miscalled juga belom bisaaa” “Loh, kok belom nyampe, harusnya udah sampe Egin.. Ya Allah, mama jadi takut deh” “Ihh, jangan ngomong gitu napa, jadi khawatir kan, ya udah ntar kalo ada kabar egin sms yaa” “Oke, Assalamu’alaykum” “Wa’alaykumsalam”

Akhirnya karena pegel juga berdiri didepan pintu kedatangan, aku jalan-jalan aja sambil nunggu kabar dari Papa. Sekitar 15 menitan, balik lagi ke Pintu kedatangan , ahh belom juga. Yaa Allah , kenapa sih? Mulai deh mikirin yang macem-macem sambil Do’a macem-macem pula. Akhirnya 20 menit kemudian.. #SMS *Papa baru landing, sebentar lagi keluar. “Oke, pah aku udah nunggu di pintu”. Alhamdulillah, akhirnya, keluarlah seseorang yang Gagah, Tampan, Bersinar, Cool, Innocent, hahhaa. Yaaa, He’s my Father. Keluar langsung salim. #papa “pake apa kesini?” “pake motor..” :ya udah, ayo cepet.. udah malam” “iya, iya..” akhirnya kami menuju Parkiran motor.

Papa berjalan didepanku sambil membawa tasnya. Aku mengikuti jejaknya dibelakang. Aku amati Papaku dari belakang. Yaa Allah, Papaku kurusan… Tak terasa air mata mulai jatuh. Mungkin karena rasa rindu karena lama tak bertemu juga karena keadaan papaku sekarang ini.

Lalu, ditengah perjalanan pulang.. Papa mengajakku makan dahulu disalah satu Warung makan terkenal lah, hehe. Aku meihat, betapa lahapnya Papa. Mungkin karena Papa belum sempat makan karena sehabis pulang kerja ia langsung berangkat ke Balikpapan. Setelah makan, Papa cukur rambut. Kulihati kepalanya , Ya Allah… Rambut papaku mulai menipis.. Allah… aku mulai menangis didalam hati.

Yaa Allah, inikah Malaikat yang selama ini menjagaku?
Inikah Malaikat yang selama ini mempertaruhkan segalanya untuk aku?
Inikah Malaikat yang selalu mengkhawatirkan aku, anak perempuannya?


Kami pun sampai di rumah, Papa langsung sholat dan istirahat.. Aku melihat Senyum letihnya di Kerut pipinya. Kulitnya yang bersih, telah tertutupi kulit yang mulai mengerut. Kepalanya mulai ditutupi rambut-rambut yang tipis.


Dalam do’aku ::

Yaa Allah, Yaa Rahman… Yaa Rahim..
Aku memohon kepadamu
Berilah Kesehatan, Kelapangan, Kesejahteraan, serta Keselamatan bagi Papa
Selama ini..
Ia telah bekerja.. bekerja… demi AKU
Betapa tidak tau dirinya aku ini Yaa Allah…
Aku terus meminta.. meminta dan meminta padanya
Tanpa tau, betapa susahnya Ia bekerja
Yaa Allah, sampaikanlah umur Papaku
Agar dapat melihat aku bekerja
Menjadi Wali dalam pernikahanku kelak
Bermain dengan Cucu-cucunya
Serta hidup bersama berdampingan
Amin Yaaa Allah , Yaa Karim…




"Potret Malaikatku (Papa) bersama aku (egin) kecil :) "




-Papa abis pulang kerja, langsung nimang aku #Hikz-Hikz-


-Saat rekreasi dan aku kecil digendong oleh Papa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar